Ambang ekonomi adalah kepadatan populasi hama
yang memerlukan tindakan pengendalian untuk mencegah peningkatan populasi
mencapai tingkat yang merugikan. Penetapan ambang ekonomi dari kerusakan yang
ditimbulkan hama dan penyakit tanaman untuk jenis tanaman tertentu yang
disebabkan OPT tertentu harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Spesifik
Nilai amabang ekonomi yang dibuat hanya untuk
satu jenis OPT tertentu yang merusak jenis tanaman tertentu, sehingga nilai
amabang ekonomi misalnya untuk kumbang kelapa tidak dapat digunakan untuk jenis
hama lainnya pada tanaman yang sama.
2.
Mudah terukur
Parameter yang dipakai harus kuantitatif dan
bukan kualitatif, sehingga mudah diukur dan memudahkan pengamatan
dilapangan. Artinya pengukuran dapat
dilakukan oleh semua orang dengan semua hasil yang mendekati sama.
3.
Mempertimbangkan OPT dan tanaman.
Nilai ambang ekonomi yang dibuat harus pula
mempertimbangkan kecepatan perkembangbiakan OPT dan nilai ekonomis tanaman.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai
ambang ekonomi suatu hama, diantaranya jenis tanaman, jenis hama,
agroekosistem, pandangan konsumen terhadap komoditas, waktu dan lainnya. Setiap hama memiliki perbedaan sifat, daya
reproduksi, keinginan terhadap kondisi lingkungan yang optimal juga
kesenangannya terhadap tanaman. Usaha
untuk mengetahui nilai ambang ekonomi suatu hama dapat ditempuh atas beberapa
dasar sebagai berikut:
a.
Atas dasar pengalaman setempat yang diperoleh dalam jangka waktu yang
lama sehingga pengalaman tersebut dapat diyakini kebenarannya bahwa tingkat
kepadatan populasi tertentu bila tidak
dikendalikan akan menimbulkan kerugian ekonomi.
b.
Atas dasar ketetapan daerah atau Negara lain jika memang ambang ekonomi
untuk daerah tersebut belum ada.
c.
Atas dasar penelitian. Nilai ambang ekonomi hasil penelitian ini dianggap
paling baik karena didasarkan atas analisis faktor-faktor penentu daerah
tersebut yang secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan,
Langkah-langkah
penetapan ambang ekonomi adalah sebagai berikut:
1.
Menentukan hama utama
2.
Menentukan kepadatan populasi hama
3.
Menetapkan besarnya kerugian tanaman
4.
Mencari hubungan antara kepadatan dan kerusakan
5.
Memperkirakan kerusakan dalam nilai uang
6.
Mencari hubungan antara populasi dengan nilai uang
7.
Memperhitungkan biaya pengendalian per unit area
8.
Menetapkan kepadatan populasi hama yang dapat menyebabkan kerugian
ekonomi setara dengan biaya pengendalian
9. Tingkat kepadatan populasi yang diperoleh
merupakan nilai ambang ekonominya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar