Laman

Selasa, 25 Juni 2013

Perpisahan Peserta PPGT dengan Dewan Guru SMK N 1 Gunung Talang

Datang secara baik-baik
dan hendaknya pergi secara baik-baik juga....

(Datang tampak muko..
Pulang tampak punggung..)

Pada tanggal 25 Juni 2013, peserta PPGT SMK Kolaboratif yang mengadakan Program Praktek Lapang Kependidikan (PPL-K) di SMK N 1 Gunung Talang mengadakan acara perpisahan secara sederhana di ruang guru SMK N 1. Acara ini berlangsung disela-sela rapat guru In House Training (IHT). Pada kesempatan kali ini saudara Husni Mubarok, A.Md, S.S.T mewakili ketujuh orang mahasiswa PLK memberikan sepatah dua kata ucapan terimakasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan pengajaran dan bimbingan selama tiga bulan kepada mahasiswa PLK bagaimana untuk menjadi guru baik tentunya...
Pada kesempatan acara perpisahan ini Kepala Sekolah SMK N 1 Gunung Talang yaitu Bapak Suharizmi, S.Pd tidak bisa mengikuti acara berhubung Beliau ada kepentingan di luar sekolah. Ibu Rahmi Yulinda, S.P mewakili Bapak kepala sekolah melepas secara resmi mahasiswa PLK. Ibu Rahmi Yulinda selaku ketua program studi Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan mengucapkan terimakasih juga karena mahasiswa sudah banyak membantu pihak sekolah seperti ikut dalam mempersiapkan persiapan akreditasi sekolah, berpartisipasi dalam acara perpisahan siswa kelas tiga dan berpartisipasi dalam acara ulang tahun SMK N 1 Gunung Talang ke 11.
Ibu Rahmi Yulinda S.P juga berpesan mewakili guru-guru lainnya kepada mahasiswa PLK semoga apa yang didapat di sekolah ini bisa bermanfaat dan sukses selalu. Selain itu Bapak Asykar selaku Wakil Kepala bidang Kesiswaan juga berpesan "ambik nan elok, tinggalkan nan buruk"
Sebelum acara ini selesai, mahasiswa PLK menyerahkan bingkisan secara simbolis kepada pihak sekolah yang diwakilkan oleh Ibu Rahmi Yulinda, S.P berupa benda sebagai kenag-kenangan. Setelah itu dilanjutkan  acara bersalam-salaman dengan seluruh dewan guru SMK N 1 Gunung Talang sebagai penutupannya.
 Ibu Rahmi Yulinda S.P memberikan kata sambutan
Penyerahan kenang-kenagan secara simbolis....
SAFHSB

Senin, 24 Juni 2013

Hama dan Penyakit Tanaman Padi

1. Hama di Persemaian Basah (untuk padi sawah)
         Hama di Persemaian Basah (untuk padi sawah)
  • Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi. Pengendalian: (1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) penyemprotan insektisida Kiltop 50 EC atau Tomafur 3G
  • Padi trip (Trips oryzae)
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: insektisida Mipein 50 WP atau Dharmacin 50 WP. 
  • Ulat tentara (Pseudaletia unipuncta)
Berwarna abu-abu;  Spodopteralitura, berwarna coklat hitam; S. exempta, bergaris kuning. Gejala: ulat memakan helai daun, tanaman hanya tinggal tulang-tulang daun.
Pengendalian: cara mekanis dan insektisida Sevin, Diazenon, Sumithion dan
Agrocide.

    2. Hama diSawah
1. Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens),  Wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera). Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi. Saat ini hama wereng paling ditakuti oleh petani di Indonesia. Wereng ini dapat menularkan virus. 
Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tnaman seperti
terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil. Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah; (2) penyemportan insektisida Applaud 10 WP, Applaud 400 FW atau Applaud 100 EC.

2. Wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicalis  dan  N. impicticep). Merusak dengan cara mengisap cairan daun.  Gejala: di tempat bekas hisapan akan tumbuh cendawan jelaga, daun tanaman kering dan mati. Tanaman ada yang menjadi kerdil, bagian pucuk berwarna kuning hingga kuning kecoklatan.  Malah yang dihasilkan kecil.

3. Walang sangit (Leptocoriza acuta), Menyerang buah padi yang masak susuGejala: dan menyebabkan buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan buah padi berbintik-bintik hitam. Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatan kebersihan, mengumpulkan dan memunahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik; (2) menyemprotkan insektisida Bassa 50 EC, Dharmabas 500 EC, Dharmacin 50 WP, Kiltop 50 EC.

4. Kepik hijau (Nezara viridula), Menyerang batang dan buah padiGejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu.  Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan insektisida Curacron 250 ULV, Dimilin 25 WP, Larvin 75 WP.

5. Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Dapat menimbulkan kerugian besar.Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama “sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut “beluk”. Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami; (2) menggunakan insektisida Curaterr 3G, Dharmafur 3G, Furadan 3G, Karphos 25 EC, Opetrofur 3G, Tomafur 3G.
6. Hama tikus (Rattus argentiventer), Tanaman padi akan mengalami kerusakan parah apabila terserang oleh hama tikus dan menyebabkan penurunan produksi padi yang cukup besar. Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian: pergiliran tanaman, sanitasi, gropyokan, melepas  musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan pestisida dengan tepat, intensif dan teratur, memberikan umpan beracun seperti seng fosfat yang dicampur dengan jagung atau beras.
7. Burung (manyar  Palceus manyar, gelatik  Padda aryzyvora, pipit  Lonchura lencogastroides, peking L. puntulata, bondol hitam L. ferraginosa dan bondol putih L. ferramaya). Menyerang padi menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
     3. Penyakit
  • Bercak daun coklat
Penyebab: jamur  Helmintosporium oryzae). Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. 
Pengendalian: (1) merendam benih di dalam air panas, pemupukan berimbang, menanam padi tahan penyakit ini, menaburkan serbuk air raksa dan bubuk kapur (2:15); (2) dengan insektisida Rabcide 50 WP.
  •          Blast
Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Serangan menyebabakn daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Proses pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Pengendalian: (1)membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandirim IR 48, IR 36, pemberian pupuk N di saaat pertengahan fase vegetative dan fase pembentukan bulir; (2) menyemprotkan insektisida Fujiwan 400 EC, Fongorene 50 WP, Kasumin 20 AS atau Rabcide 50 WP.
  •         Penyakit garis coklat daun (Narrow brown leaf spot,)
Penyebab: jamur  Cercospora oryzae.  Gejala: menyerang daun dan pelepah. Tampak gari-garis atau bercak-bercak sempit memanjang berwarna coklat sepanjang 2-10 mm. Proses pembungaan dan pengisian biji terhambat. Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit ini seperti  Citarum, mencelupkan benih ke dalam larutan merkuri; (2) menyemprotkan fungisida Benlate T 20/20 WP atau Delsene MX 200.
  •  Busuk pelepah daun
Penyebab: jamur Rhizoctonia  sp.  Gejala: menyerang daun dan pelepah daun, gejala terlihat pada tanaman yang telah membentuk anakan dan menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun. Penyakit ini tidak terlalu merugikan secara ekonomi.  Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit ini; (2) menyemprotkan fungisida pada saat pembentukan anakan seperti Monceren 25 WP dan Validacin 3 AS.
  •  Penyakit fusarium.
Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda, malai dan biji menjadi kecoklatan hingga coklat ulat, daun terkulai, akar membusuk, tanaman padi. Kerusakan yang diderita tidak terlalu parah. Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih pada larutan merkuri.
  • Penyakit noda/api palsu.
Penyebab: jamur  Ustilaginoidea virens.  Gejala: malai dan buah padi dipenuhi spora, dalam satu malai hanya beberap butir saja yang terserang. Penyakit tidak menimbulkan kerugian besar.  Pengendalian: memusnahkan malai yang sakit, menyemprotkan fungisida pada malai sakit.
  •  Penyakit kresek/hawar daun.
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati.Serangan menyebabkangagal panen.
Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2) pengendalian kimia dengan bakterisida Stablex  WP. h)Penyakit bakteri daun bergaris/Leaf streak Penyebab: bakteri  X. translucens.  Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis basah berwarna merah kekuningan pada helai daun sehingga daun seperti terbakar. Pengendalian: menanam varitas unggul, menghindari luka mekanis, pergiliran varitas dan bakterisida Stablex 10 WP.
  • Penyakit kerdil
Penyebab: virus ditularkan oleh serangga Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil. Penyakit ini sangat merugikan. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada memberantas vektor.
  • Penyakit tungro
Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng Nephotettix impicticeps.  Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang  sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisiPengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42.
     4. Gulma
Gulma yang tumbuh di antara tanaman padi adalah rumput-rumputan seperti rumput teki (Cytorus rotundus) dan gulma berdaun lebar. Pengendalian dengan cara mekanis (mencabut, menyiangi), jarak tanam yang tepat dan penyemprot herbisida Basagran 50 ML, Difenex 7G, DMA 6 dll.

Perpisahan Dengan Teman-Teman SMK N 1 Gunung Talang

Minggu 23 Juni 2013 Kami mahasiswa PPGT SMK kolaboratif yang melaksanakan Praktek Lapang Kependidikan (PLK) di SMK N 1 Gunung Talang mengadakan acara perpisahan berhubung karena masa PLK di SMK ini sudah berakhir. Mahasiswa PLK mengundang siswa-siswi (lebih akrabnya bagi kami adek-adek) SMK untuk datang ke kontrakan mahasiswa yang tidak jauh dari lokasi SMK. Yang datang beragam dari berbagai kelas dan jurusan, ada yang dari Agribisnis Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan (APTKJ), Agribisnis Ternak (APTER), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan dari Teknik Kendaraan Ringan lebih akrabnya TO.  
Pada acara ini diisi dengan acara makan-makan yang terlebih dahulu Kami semua membuat ayam bakar..Walaupun piring yang digunakan hanyalah daun pisang, namun kita merasa satu tak ada perbedaan. Setelah acara makan selesai maka diisi dengan acara fhoto-fhoto, sebagai suatu tanda bukti fisik bahwa kita pernah bersama. Dengan ide kreatif adek-adek diadakan acara yang tak kalah mengundang tawa yaitu game sebagai pengisi waktu dan sebagai pengikat tali kekeluargaan kita. Dalam acara game ini ada baim dari AFTER yang harus bernyanyi dengan nyanyian gombalnya untuk Niki, Bu Husna dan Bu Catur nya (pastinya berbunga-bunga hatinya tuh), Sainur dengan gaya Rhido Roma nya yang harus nembak cewek (Niki lagi). Ada Bu Wulan nya yang tampil dengan gaya ngesot (ternyata esotannya menyaingi suster ngesot), Metha yang harus merangkak (bayi kali ya.....). Nanda yang harus menirukan suara hewan (sepertinya bukan meniru, sepertinya suaranya tu asli.hehe(just kidding)), Pak Mubarok yang harus tersenyum sendiri mengitari lautan manusia di kontrakan Kami, dan ia harus rela diteriaki sebagai orang gila, dan dengar-dengar Pak Rifki nya nembak Bu Kembar (yg mana ya...??). Opps...Fitri yang membuat dua orang kecawa karena jawabannya yang kontraversi dan belum memuaskan kedua orang ini (Luki dan Luki) dan kayaknya kedua Luki ini harus berjuang keras untuk satu kepastian satu Luki, jan bacakak yo Luki-Luki. Hehe....itu semua hanya game semata, dari kita dan untuk kita dan untuk kita nikmati bersama. 
Selama tiga bulan Kami di SMK  N 1 Gunung Talang tentu tidak semua tindakan, perkataan kami baik, pasti ada yang salah untuk itu Kami minta maaf dan semoga hubungan kekeluargaan Kita tidak hanya sampai disini. Kami juga berterimakasih kepada teman-teman dari SMK karena dengan bantuannya maka acara ini berjalan dengan lancar. Thank's to all....
Berikut ini kami sajikan beberapa fhoto tentang Kita di acara perpisahan:
......
Ternyata Penyanyi Bryan Adams diparkiran 
bersama Meri dan Geby...
 Makan beralaskan daun pisang berlauk ayam bakar...
Sang penghibur (Marsel) duet dengan Pak Rifki didampingi Mulan Sari...
Serius ni eeee.....
Dua sekawan lagi narsis..
4 APTKJ vs 1 APTER...
.........
Senangnya.....
........
Rock Denim....
Lagi apa tuh Luki...
.......
Bersama-sama...
23 Juni 2013...

Minggu, 23 Juni 2013

Membuat Empek-Empek Untuk Guru-Guru

Dalam rangka perpisahan dengan guru-guru di SMK N 1 Gunung Talang, mahasiswa PPGT SMK Kolaboratif yang PLK di SMK ini mencoba membuat empek-empek palembang. Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Dalam pembuatan empek empek ini, mahasiswa PLK dibantu oleh beberapa siswa SMK (walaupun hanya menghibur dengan aksi gitarnya). Ada Teju Marselen/XI APTKJ, Septi Anes/XII APTKJ, Hendri Fauzan/XII TO-B yang kesemuanya pintar bermain gitar (daripada gurunya). 
Berhubung hanya satu orang mahasiswa PLK  yang asli dari palembang yaitu Husni Mubarok maka dijadikanlah Dia sebagai koki utama (Master Cheef) dibantu dengan lima orang koki-kokian (Wulan Sari Putri Harahap, Catur Parah Gumanti Putri, Husna Afridah HSB, Husni Afridah HSB dan Sukri Aidil Fitrah HSB) tanpa diikuti oleh wakil koki (Rifki Saputra) berhubung beliau pulang kampung ke Tanah Garam. Berikut jepretan pembuatan empek-empek Palembang di rumah kontrakan Gunung Talang..
Asyik membuat adonan empek-empek Palembang
Master Cheef...
Keasyikan mengaduk adonan....
Penyusun empek-empek...
Koki rebus-rebusan...
Pantang menyerah,..
walaupun wajah sudah terpoles tepung adonan
Hendri dan Teju sang penghibur....
Anes sibuk dengan FB-FB an...
-----------------
Empek-empek la jadi..